Green Architecture

"Ini benar-benar bencana arsitektur! Bangunan dirancang tanpa mempertimbangkan iklim sama sekali. Semua bangunan dibungkus dengan kaca menimbulkan 'efek rumah kaca'. Betapa panasnya ruang di dalam bangunan, betapa besar energi dihamburkan untuk mendinginkan bangunan!"

Demikian yang diungkapakan Prof. Susan Roaf pada Tri Harso Karyono.


Sekali lagi kita diingatkan akan arti keberlanjutan hidup ini.

Fenomena global warming, meski masih menjadi perdebatan global yang tiada henti, namun perlu tetap dicermati. Berbagai fakta telah banyak diungkapkan mengenai perubahan iklim global akibat aktivitas manusia di bumi. Dimana salah satu penyebabnya adalah adanya efek negatif dari rancang bangun.

Hingga saat ini masih sangat banyak arsitek yang masih terbiasa dengan karya-karya masterpiece yang hanya bertumpu pada tujuan estetika. Kini mereka harus mulai meminimalkan efek negatif yang diakibatkan oleh karya rancangannya. Mereka harus memahami dan menyebarkan arsitektur berkelanjutan (Arsitektur Hijau) tidak hanya pada rekan-rekan sejawatnya, namun juga harus disebarluaskan kepada klien-klien yang menggunakan jasa mereka.

Salah satu arsitek yang peduli dengan arsitek hijau adalah Tri Harso Karyono. Ia telah menerbitkan karya terbarunya berupa buku, yaitu Green Architecture: Pengantar Pemahaman Arsitektur Hijau di Indonesia.

Dalam bukunya itu, ia mengingatkan dan menyentil semua pihak yang terkait mengenai hasil rancang bangun di Indonesia. Bagaimana status sosial dan estetika ternyata telah menjadi senjata makan tuan bagi mereka. Namun ia tidak hanya mengkritik. Ia juga memberikan solusi dan pemahaman yang harus dimiliki oleh para perancang bangun khususnya, dan semua pihak yang berkaitan langsung maupun tidak dengan hasil rancang bangun.

Selain itu, buku ini juga memberikan sejulah informasi yang berkaitan dengan konsepi tentang rancangan arsitektur hijau. Arsitek dalam merancang bangunan dan kawasan harus memikirkan kaidah-kaidah yang meminimalkan konsumsi sumber daya alam dan dampak negatifnya terhadap alam dan lingkungannya. Arsitek memperhatikan kelestarian lingkungan alam dengan meminimalkan pengubahan kondisi tapak awal, rancang bangun dan kawasan yang menggunakan material bangunan yang renewable, reuse, recycle, dan rendah kandungan energi (low embodied energy), serta memperhitungkan pengolahan dan pemanfaatan limbah (cair dan padat).

Detail Produk

GREEN ARCHITECTURE: Pengantar Pemahaman Arsitektur Hijau di Indonesia
Tri Harso Karyono (Penulis)
Penerbit: PT RajaGrafindo Persada
14,5 x 23 cm; 250 hlm
ISBN 978-602-769-314-5
Cetakan ke-1, 2010
Rp 187.000,00

Daftar Isi

Prolog 
Kata Pengantar
Ucapan Terima Kasih
Daftar Gambar

BAB 1 : PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang
B. Pergeseran Formulasi Arsitektur
C. Arsitektur dan Teknologi
D. Arsitektur Hemat Energi
E. Arsitektur Berkelanjutan dan Arsitektur Hijau

BAB 2 : PENURUNAN KUALITAS LINGKUNGAN DAN PEMANASAN BUMI
A. Permasalahan Lingkungan Binaan
B. Perusakan Lingkungan
C. Pemanasan Bumi
D. Konsekuensi Pemanasan Bumi
E. Antisipasi Bidang Arsitektur terhadap Pemanasan Bumi: Arsitektur Hijau

BAB 3 : TEKNOLOGI HIJAU DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
A. Selintas tentang Teknologi
B. Teknologi dan Keberlanjutan Lingkungan
C. Konsep dan Metode Membangun
D. Teknologi Hijau dan Pembangunan Berkelanjutan

BAB 4 : ARSITEKTUR TROPIS DAN KONSEPSI ARSITEKTUR HIJAU
A. Arsitektur Tropis
B. Pemahaman Arsitektur Hijau
C. Pengukuran dan Standar Pengukuran Arsitektur Hijau
D. Keberlakuan Standar Hijau di Indonesia

BAB 5 : ARSITEKTUR VERNAKULAR DAN ARSITEKTUR HIJAU
A. Arsitektur Vernakular di Indonesia
B. Arsitektur Vernakular dalam Perspektif Arsitektur Hijau
C. Tingkat Hijau Arsitektur Vernakular

BAB 6 : APLIKASI RANCANGAN ARSITEKTUR HIJAU DI KAWASAN TROPIS LEMBAB
A. Aplikasi Rancangan
B. Lokasi dan Tapak
C. Pengolahan Tapak dan Peningkatan Kualitas Tapak
D. Jalur Pedestrian
E. Transportasi Kawasan
F. Penghematan Energi: Rancangan Hemat Energi
G. Pemanfaatan Energi Terbarukan: Rancangan Aktif
H. Konsep Zero Energy Building (ZEB)
I. Kota Hemat Energi
J. Material Bangunan
K. Konservasi Air
L. Peresapan Air Hujan
M. Meminimalkan Pemanasan Kawasan
N. Kondisi Lingkungan Fisik di dalam Bangunan

BAB 7 : PENDIDIKAN, KULTUR SOSIAL DAN PERILAKU WARGA SEBAGAI PENDUKUNG ARSITEKTUR HIJAU
A. Pengantar
B. Pendidikan Arsitektur
C. Aktivitas dan Perilaku Warga
D. Kultur Masyarakat dan Arsitektur Hijau
E. Intervensi Pemerintah terhadap Perilaku Hijau
F. Renungan ke Depan

BAB 8 : PROPOSAL RANCANGAN ARSITEKTUR HIJAU DI INDONESIA
A. Pengantar
B. Rumah Susun Hijau
C. Pondok Perkemahan Hijau
D. Museum Tsunami dengan Konsep Hijau
E. Rumah Tinggal di Tangerang Berkonsep Hijau

Bahan Rujukan
Indeks
Biodata Penulis


Dengan membaca dan memahami buku ini, kita dapat memulai hidup berkelanjutan dari rumah dan lingkungan kita.


Cut Prize untuk melawan Pembajakan

"Enak beli buku bajakan, Mas.. Lebih murah..."

Kalimat di atas terasa sangat familiar terdengar tiap kali kita bertanya pada mahasiswa yang hendak membeli buku. Bukannya mereka (yang akan membeli buku bajakan) tidak tahu apa yang mereka lakukan. Tapi mereka lebih memilih tidak peduli dengan sikap mereka.

Membeli buku bajakan adalah tindakan yang tidak hanya akan merugikan pembeli (disadari atau tidak), namun juga tidak menghiraukan intelektualitas pengarangnya, selain juga merupakan tindakan kriminal (melanggar UU No. 19 tahun 2002 tentang Hak Atas Kekayaan Intelektual).

Pembeli buku bajakan akan mendapatkan buku (bajakan) yang isinya di luar tanggung jawab penulis maupun penerbit.
Kenapa?
Karena proses duplikasi dapat saja mengalami bias, baik disengaja ataupun tidak. Adanya kalimat-kalimat yang tidak utuh. Tergantinya isi tulisan, sehingga menyimpangkan isi yang sebenarnya. Dan lain sebagainya.

Selain itu, pembeli buku bajakan telah MELECEHKAN intelektualitas penulisnya.
Kenapa?
Jika kita pernah (mencoba) menulis, kita akan sangat paham bahwa menulis itu terkadang sangat tidak mudah. Kita harus tahu apa saja yang harus kita sampaikan. Kepada  siapa kita akan menyampaikan. Bagaimana cara kita menyampaikan. Kapan kita harus menyampaikan. Dan segala hal yang memusingkan untuk menghasilkan karya yang terbaik.
Namun setelah karya (buku) tersebut selesai dan terdistribusi, para pembajak dan pembeli buku bajakan dengan enteng menduplikasi dan mendistribusikan tanpa izin.
Betapa naif dan murahan tindakan itu.

Kita harus paham bahwa dalam setiap eksemplar buku yang terjual terdapat hak penulis (atau ahli warisnya). Namun adanya pembajakan secara otomatis akan mengurangi hak mereka. Dimana hak tersebut terkadang merupakan penyangga ekonomi keluarga penulis.
Sebut saja Sosiologi: Suatu Pengantar, yang merupakan salah satu karya terbesar alm. Prof. Soerjono Soekanto. Hak Beliau kini merupakan harta waris bagi keluarganya. Namun dengan dibajaknya buku tersebut, berarti para pembajak dan pembeli buku bajakan telah mengambil hak keluarga alm. Prof. Soerjono Soekanto.

Contoh di atas tampak sepele. Hanya dengan selisih beberapa ribu rupiah saja, para pembeli buku bajakan lebih rela melecehkan dan mengambil hak penulis (juga keluarganya)..!!
Sungguh ironis...
Karena mereka para pembeli buku bajakan nantinya akan mendapatkan gelar ataupun status intelektual dengan melakukan pelecehan terhadap karya intelektual orang lain.

Kini, PT Rajagrafindo Persada beserta para penulis (dan ahli warisnya) kembali bersepakat melakukan perlawanan terhadap para pembajak. Para penulis dan penerbit telah merelakan sebagian hak yang seharusnya diterima demi memenuhi kebutuhan para calon pembaca yang sebagian besar adalah para akademisi. Juga untuk melakukan pendidikan agar para calon pembeli mulai menghargai karya orang lain dengan membeli buku yang asli.

Semoga pengorbanan para penulis (dan ahli warisnya) ini dapat membuka mata dan hati kita agar  mulai menghargai karya intelektual dan tidak mengambil hak orang lain.

Beli yang ASLI, jangan beli yang bajakan.

**

Buku-buku yang cut prize untuk memerangi Pembajakan

Sosiologi: Suatu Pengantar
(Soerjono Soekanto)
Harga semula: Rp75.000,00
Harga sekarang: Rp45.000,00


 
Makroekonomi: Teori Pengantar
(Sadono Sukirno)
Harga semula: Rp70.000,00
Harga sekarang: Rp50.000,00


 
Mikroekonomi: Teori Pengantar
(Sadono Sukirno)
Harga semula: Rp80.000,00
Harga sekarang: Rp55.000,00


Pendidikan Agama Islam
(Prof. H. Mohammad Daud Ali, SH)
Harga semula: Rp50.000,00
Harga sekarang: Rp36.000,00

Idul Fitri 1431H


Hari Raya yang ditunggu telah tiba..

Ampunan dan maaf telah kita dapatkan.
Namun bukan di sini kita berhenti.

Meski hari ini kita telah disucikan,
bukan berarti esok kembali kita kotorkan.

Atas rahmahNya, kita mohonkan
nafas Ramadhan dapat tetap kita hirup
hingga atas kehendakNya
jiwa ini kembali padaNya..

Taqobalallahu minna wa minkum
Minal Aidin wal Faizin
Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431H

-embuntiur-

Indahnya Islam

INDAHNYA IBADAH DALAM ISLAM
- Drs. Ahsin W. Al Hafidz -

“Dan tidaklah Kami mengutusmu kecuali untuk memberi rahmat bagi semesta alam”
(QS Al-Anbiya:107)

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."
(QS. Al-Ahzab : 21).

Ayat tersebut mengingatkan pada umat Islam, bahwa tata cara bersikap, bertindak, berperilaku, berbicara bahkan berpikir telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Apabila mereka meneladani Rasulullah SAW, maka mendapat jaminan rahmat Allah Swt. Selama ini menjalankan ibadah bagi sebagian umat sering dianggap memberatkan dan mengikat erat keleluasaan dan kebebasan dalam mengikuti perkembangan zaman, sehingga apa saja yang dicontohkan Rasulullah Saw. mulai ditinggalkan dan dipilah-pilah.

Buku ini menuliskan kembali beberapa ayat Al Qur’an dan Hadis Rasulullah Saw. berkenaan dengan kiasan-kiasan yang berkait dengan kondisi masyarakat saat ini. Penulisnya mengibaratkan kiasan-kiasan dalam buku ini tidak hanya menunjukkan ketinggian karya seni sebagai keindahan balaghah semata, melainkan lebih dari itu. Kiasan-kiasan tersebut memiliki tujuan psikologis-edukatif disebabkan oleh kedalaman makna dan ketinggian maksud yang dikandungnya. Kiasan-kiasan menciptakan motivasi yang menggerakkan aspek emosi dan mental manusia. Mental akan menggerakkan dan mendorong hati untuk berbuat kebaikan dan menjauhi berbagai kemungkaran. Kiasan-kiasan ini mengarahkan manusia pada perbuatan baik sehingga seorang individu mencapai kestabilan hidup menuju masyarakat yang berperadaban tinggi.

Isi
Hadis-Hadis Nabi:
1. Perumpamaan Orang Alim Adalah Seperti Mata Air
2. Perumpamaan Rasul dalam Dakwah
3. Perumpamaan Orang Alim dengan Ahli Ibadah
4. Perumpamaan Kedudukan Ulama di Bumi
5. Perumpamaan Rasul Muhammad dengan Para Nabi yang Lainnya
6. Perumpamaan Seseorang dan Mati
7. Perumpamaan Orang yang Dzikir dan yang Tidak Dzikir
8. Perumpamaan Orang yang Mengamalkan Al-Qur’an
9. Seseorang yang Tidak Membaca Al-Qur’an Seperti Rumah kosong
10. Perumpamaan Orang Berinfak dan Orang yang Bakhil
11. Perumpamaan Shalat Lima Waktu
12. Perumpamaan Hati yang Karatan
13. Perumpamaan Orang yang Membaca Al-Qur’an
14. Perumpamaan Orang yang Dianugerahi Al-Qur’an tetapi Tidak Dianugerahi Iman
15. Seperti Unta yang Diikat
16. Seperti Hancurnya Kain yang Sudah Usang
17. Puasa Itu Seperti Perisai
18. Perumpamaan Tabir Mimpi
19. Perumpamaan Kamu, Yahudi, dan Nasrani
20. Komunitas Manusia Itu Seperti Unta

Detail Produk
16 x 15 cm; 308 hlm
ISBN 978-602-8933-1-8
Cetakan ke-1, 2010
Rp 35.000,oo

Jamuan Ramadhan

JAMUAN RAMADHAN
Menyeberangi Simbol-simbol Ritual Agama
- Dr. Muhammad Iqbal, M.A. -

Ramadhan merupakan bulan yang sangat penting bagi seluruh umat Islam. Tradisi merayakan dan mengagungkan bulan ini dilakukan dengan berbagai cara. Kreatifitas dan inovasi yang kemudian menjadi tradisi banyak bermunculan pada bulan ini. Anak-anak muda yang dimotori oleh kaum remaja menyambut dan menjalani bulan Ramadhan dengan berbagai aktivitas sejalan dengan gejolak remajanya. 

Istilah “jalan-jalan sore menunggu berbuka” atau “ngabuburit”, “asmara subuh”, “buka bersama”, “fashion trend lebaran”, “petasan dan kembang api”, “takbir akbar”, menjadi fenomena yang senantiasa mewarnai ibadah di bulan Ramadhan.

Buku ini mengulas tradisi-tradisi yang berlangsung dalam masyarakat selama ini dan mengajak kita mengkritisi dan membuat refleksi diri terhadap ibadah bulan Ramadhan. Apakah hikmah shaum Ramadhan sudah diperoleh, atau hanya sekedar lapar dan dahaga? Penulis buku ini mengajak kita “by the rules” dalam menjalani kewajiban shaum Ramadhan dengan mengacu kembali kepada apa yang di firmankan Allah Swt. dan meneladani Rasulullah Saw. Diharapkan di setiap Ramadhan kita semua lebih baik dari kemarin.

Pesan-pesan di dalam buku ini dikemas dengan sangat cerdas, karena bahasanya yang ringan, mengalir, dan komunikatif. Penulis sekaligus mencoba melihat sisi lain dari sebuah persoalan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Persoalan Ramadhan disorot oleh penulis tidak dari sudut fiqh an sich, yang berbicara pahala, batal atau tidak batal puasa, raka’at shalat tarawih dan segala hal lain yang bersifat simbolis.

Penulis berusaha mengajak kita untuk menyeberangi makna ritual simbolis di balik ibadah puasa yang kita lakukan. Untuk selanjutnya penulis mengajak kita membenahi pelaksanaan Ramadhan kita agar lebih bermakna.


Detail produk
16 x 15 cm; 310 hlm
ISBN 978-602-8933-0-1
Cetakan ke-1, 2010
Rp 35.000,00